Posted in

6 Gejala Stroke Akibat Pendarahan Otak

6 Gejala Stroke Akibat Pendarahan Otak

6 Gejala stroke akibat pendarahan otak.

Menurut WHO, stroke adalah salah satu masalah kesehatan global serius yang menjadi penyebab utama kecacatan jangka panjang dan kematian kedua terbesar di dunia.

Stroke ini ketika pembuluh darah di otak bocor atau pecah dan menyebabkan pendarahan di otak. Darah meningkatkan tekanan pada sel-sel otak dan pada akhirnya merusaknya.

1. Sakit Kepala

Sakit kepala yang parah tiba-tiba mungkin merupakan gejala stroke. Muntah, pusing dan perubahan kesadaran dapat menjadi bersamaan dengan rasa sakit.

2. Kesulitan Bicara

Kesulitan berbicara dan memahami apa yang dikatakan orang lain. Seseorang yang mengalami stroke mungkin mengalami kebingungan, mengucap kata-kata tidak jelas, atau mungkin tidak dapat memahami pembicaraan.

3. Masalah Penglihatan

Yang ketiga gangguan penglihatan pada satu atau dua maka juga merupakan gejala stroke yang wajib diwaspdai. Orang tersebut mungkin tiba-tiba mengalalami penglihatan kabur atau menghitam pada satu atau kedua mata, atau mungkin mengalami penglihatan ganda.

4.Sulit Berjalan

Salah satu gejala stroke yang wajib diwaspadai adalah kesulitan berjalan. Hal ini dipengaruhi oleh melemahnya syarat yang berawal dari rasa kebas.

Seseorang yang mengalami stroke mungkin tersandung atau kehilangan keseimbangan.

5. Kesemutan hingga Kelumpuhan

Kesemutan merupakan gejala awal pada penyakit stroke. Setelah kesemutan, gejala bisa diperparah dengan kelemahan atau kelumpuhan pada wajah, atau lengan, atau juga kaki.

6. Muntah dan Mual

Muntah dan mual adalah gejala pendarahan otak, hal ini terjadi akibat pendarahan otak merangsang kemoreseptor.

Pencegahan stroke yang bisa dilakukan;

  • Rutin memeriksa kesehatan, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke dalam keluarga
  • Menjaga pola makan sehat dan berolahraga secara rutin
  • Menjaga kadar gula dan kolesterol
  • Menghindari konsumsi minuman alkohol berlebih
  • Mengonterol tekanan darah

Baca juga: Mengurangi Karbohidrat dapat Mengurangi Risiko Diabetes